Cari Blog Ini

Senin, 20 Juni 2011

Bagaimana Orang "bodoh" menjadi kaya?

Untuk menjadi makmur anda tidak membutuhkan qualifikasi ataupun ijasah. Anda tidak bisa mendapatkan sertifikat atau ijasah "KAYA" atau "MAKMUR". Menekuni dunia pendidikan formal tidak mengajari anda untuk menjadi kaya. Bahkan pada kenyataannya lebih sering menghasilkan sebaliknya. Tidak usah diperdebatkan, namun coba lihat sekitar kita. Banyak sarjana menganggur dan mendapatkan pekerjaan yang sangat buruk.
Kalau anda DROP OUT, maka jangan bersedih. Banyak tokoh dunia yang sangat sukses adalah manusia golongan DROP OUT. Saya tidak bermaksud membuat anda yang sudah sarjana S1 atau juga S2 dan S3 menjadi kecewa, namun justru saya mengajak anda untuk lepas dari ikatan IJASAH anda, jika Title anda justru menghambat kecemerlangan diri anda.
Kemakmuran boleh untuk siapa saja yang memiliki keinginan kuat dan mimpi yang tinggi. Mereka yang mau belajar rules of the games dari permainan kemakmuran itu. Gunakan spirit "can do" untuk hari hari anda ke depan.
Jadi lupakan IJASAH anda, namun jangan lupakan apa yang anda inginkan, senangi dan mengenali kemampuan anda. Jika anda berbangga dengan IJASAH, sedang kemampuan diri anda rendah, apalagi terhadap ilmu yang menempel pada ijasah anda (Tidak singkron dengan ilmu yang anda ambil) maka hal ini bisa menjadi jabakan seumur hidup.
Saya menyadari kalimat saya ini bisa sangat kontroversial, namun memang demikian kebanyakan orang berpendidikan yang saya survey maupun berkonsultasi dengan saya. Ok coba anda renungkan orang orang berikut ini:
Hendry Ford hanya sixth grade, Thomas Edison hanya sekolah tiga bulan, Abraham Lincoln gagal terus, JK Rowling ikut ibunya bergelandangan, Bill Gate (Microsoft) DO, Steve Job (Apple) DO, Kerry Packer orang terkaya di Australia, Tidak lulus SMA dan dijuluki Idiot. Frank Lowy terkaya ke dua di Australia hanya sekolah 6 tahun. Di negeri kita anda juga mengamati puluhan konglomerat, banyak yang tidak mengenyam bangku kuliah. Bahkan termasuk juga mantan presiden kita.
Banyak dari kita terjebak dengan rencana panjang. Sekolah play group 2 tahun, TK 2 tahun, SD 6 Tahun, SMP 3 tahun, SMA 3 Tahun, Kuliah 4 Tahun kemudian bekerja merintis dari staff. 20 tahunan lebih belajar dan setelah sepuluh tahun bekerja maka dalam janka waktu 30 tahun plus 5 tahun usia pra sekolah baru bisa mengenyam kehidupan layak. Itu pun jika berhasil. Menjadi manager dengan gaji 15 Juta per bulan.
Banyak sekali orang beranggapan prestasi cemerlang di sekolah identik dengan kemakmuran dan kesuksesan dalam kehidupan nyata. Ternyata tidak kan. Coba anda selidiki teman anda yang ranking 1 di sekolah atau sibadung yang suka berantem? Bagaimana kehidupannya. Atau anda selidiki mereka-mereka yang sukses besar..
Jangan salah sangka dengan uraian saya diatas. Schooling beda dengan education. Sekolah formal beda bukan tetap terus belajar. Jadi kita bisa terus belajar dan belajar tanpa harus ke sekolah atau kuliah. Banyak cara untuk belajar. Bagi anda yang saudara atau anak anda sedang ingin masuk kuliah dan tidak memiliki biaya atau tidak diterima, maka jangan terlalu gusar. Ada option lain yang justru sangat memberdayakan dan lebih sukses untuk menggapai kemakmuran.
Ijasah? Itu bisa menjadi kebanggaan semu yang justru menjebak dan menjerat jalan kesuksesan kita seumur hidup.
"It has been proven many times that how well you do at school, has no relevance to how you will do in the real world"
Mau bukti, anda bisa menghadiri reuni sekolah. Anda akan menemukan kejutan-kejutan. Mereka yang tidak menonjol dalam mata pelajaran atau nilai justru sangat dahsyat dalam menggapai kemakmuran dan kesuksesan. Dan anda akan menemui rekan-rekan bintang kelas menjadi sangat biasa-biasa saja.
Coba anda renungkan? Siapa yang paling bagus pendapatannya/incomenya saat ini?
Mereka adalah para entertainers. Bintang sinetron, bintang iklan, komedian, pembawa acara, pembicara publik, pemusik, rapper. Tidak banyak dari mereka yang prestasi sekolahannya bersinar terang. Tukul Arwana adalah bukti nyata.
Sahabat sukses....
Point yang ingin saya sampaikan kepada sahabat sukses adalah hanya satu, yaitu:
ADA OPTION LAIN UNTUK SUKSES SELAIN DARI JALUR PENDIDIKAN FORMAL DAN TERBUKTI JAUH LEBIH EFEKTIF. NAMUN BAGI MEREKA YANG SUKSES LEWAT JALUR NON PENDIDIKAN FORMAL, ADALAH ORANG ORANG YANG SELALU BELAJAR.
Sahabat sukses, tulisan ini didasari atas keluhan banyak orang tua yang bingung mencari kuliah untuk anaknya dan email-email sahabat yang sedikit putus asa mencari kerja, padahal mereka adalah sarjana-sarjana. Mudah-mudahan bisa memunculkan optimisme untuk sukses, walaupun anaknya tidak bisa kuliah.

Salam Kerja Keras..!
Selalu berfikir positif..!!!
Sukses untuk Anda

Tidak ada komentar: