Cari Blog Ini

Jumat, 17 April 2009

KEMBANGKAN KOMPETENSI ANDA

Seringkali kita menyaksikan begitu banyak praktek
manajemen yang dilakukan hanya dengan menggunakan “satu
tangan” yaitu tangan kanan saja. Padahal kenyataannya kita
tidak mungkin bisa menyempurnakan hasil memahat sebuah
patung misalnya, bila hanya menggunakan tangan kanan saja,
karena tangan kiri sangat dibutuhkan untuk memegang pahat,
sementara tangan kanan dibutuhkan untuk memegang pemukul
pahat.
Kerja bersama anatara tangan kanan dan kiri-lah yang bias
menghasilkan karya yang optimal. Tidak mungkin patung yang
berkualitas dapat dihasilkan oleh satu tangan saja.
Didalam proses manajemen kepemimpinan, juga terdapat dua
tangan proses yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain
yaitu people process dan work process.
Work propcess ibarat tangan kanan yang bekerja keras
memukul pahat, semenatra people process ibarat tangan kiri
yang menuntun kemana tangan kanan harus diarahkan untuk
membentuk sebuah patung. Sehingga kerjasama anatara tangan
kiri dan tangan kanan tentunya akan menghasilkan patung
yanga berkualitas tinggi.
Dalam praktek manajemen, seringkali saya melihat bahwa
para pemimpin cenderung lebih menyukai hanya menggunakan
tangan kanannya, yaitu hanya menggunakan work process
saja, tanpa menggunakan tangan kirinya yaitu people
process. Padahal team work process sebenarnya hanyalah
merupakan rangkaian dari input, business process dan
output.
Dalam, kenyataannya, instruksi kerja atau input apapun
tidak akan bisa dilaksanakan secara sungguh-sungguh oleh
bawahan kita, apabila instruksi kerja tidak disampaikan
dengan menggunakan teknik human approach yang baik.
Business process juga tidak akan berjalan dengan lancar,
apabila tidak dilasanakan oleh orang yang termotivasi
untuk bekerja dengan baik, dan tentunya out put tidak akan
berkualitas apabila terdapat banyak cacat (defect) pada
produk karena dikerjakan oleh orang yang tidak bekerja
dengan perasaan senang. Dari sini dapat disimpulkan bahwa
work process barulah menggunakan separo dari keseluruhan
pekerjaan manajerial.
Dia memerlukan separo pekerjaan yang lain yaitu people
process. Proses manusia ini pada dasarnya adalah suatu
proses pengembangan competency SDM dengan maksud agar
mereka lebih bersikap kooperatif terhadap tujuan-tujuan
organisasi yaitu terdiri dari :
- Mindset-nya : yaitu cara pandangya terhadap nilai-nilai
profesionalisme yang dituntut organisasinya.
- Knowledge & Skill-nya : yaitu pengetahuan dan
ketrampilan yang dibutuhkan untuk menghasilkan high
performance.
- Attitude-nya : yaitu sikapnya terhadap pekerjaan,
profesi dan organisasinya.
- Behaviour-nya : yaitu perilaku profesionalisme agar
lebih sesuai dengan corporate culture didalam organisasi.
- Problem solving Ability-nya : yaitu kemampuannya
memecahkan masalah, dan seterusnya.

Maka apabila Anda sebagai pemimpin belum melakukan
upaya-upaya untuk mengembangkan bawahan Anda terhadap
hal-hal yang masuk dalam kategori people process seperti
tersebut diatas. Artinya Anda harus siap setiap saat untuk
mendampingi, mengawasi atau bahkan mengantikan pekerjaan
bawahan Anda sebagai akibat dari kesalahan-kesalahan,
cacat produk, pekerjaan yang ditunda, target tidak
tercapai, pekerjaan-pekerjaan yang harus diulangi dan
sbagainya, yang semuanya disebabkan oleh karena tidak
dilaksanakan people process dengan baik.
Artinya pula, Anda tidak akan bisa dan mempunyai cukup
waktu mengurus hal-hal yang lebih strategis untuk
mengembangkan kinerja apalagi karier anda. Lebih parah
lagi atasan Anda tidak lagi mempromosikan Anda karena
tidak mempunyai pilihan lain kecuali harus mempertahankan
Anda pada posisi Anda sekarang , karena memang tidak ada
orang lain dibawah Anda yang siap menggantikan Anda
apabila anda dipromosikan .
Maka apabila Anda berada pada situasi
seperti ini, Anda harus bersiap untuk mengucapkan selamat
tinggal kepada karier Anda. Kenyataan ini seringkali
terjadi sebagai akibat dari pemahaman yang salah, bahwa
seolah – olah bila seorang atasan mengembangkan bawahanya,
maka si bawahan akan berpotensi mengancam posisinya.
Padahal apabila Anda mampu mengembangkan bawahan Anda,
artinya karena Anda mempunyai kemampuan yang lebih dari
bawahan Anda. Berarti pula Anda akan dituntut untuk selalu
meningkatkan competency diri sendiri dulu agar Anda bisa
meningkatkan competency bawahan Anda. Nah apabila proses
ini berjalan secara simultan dalam suatu organisasi, maka
akan terbentuk suatu siklus pengembangan competency, yaitu
bahwa competency Anda berkembang, competency bawahan Anda
berkembang dan competency orang–orang sekitar Andapun juga
berkembang. Selanjutnya akan terjadi proses peningkatan
competency organisasi secara sistemik dan berkelanjutan,
sehingga akan diperoleh suatu organsasi yang unggul dengan
competitive advantage yang tinggi yang berasal dari SDM
yang kompeten. Dengan demikian akan tercipta
peluang-peluang karier yang lebih luas sebagai akibat dari
pengembangan organisasi Anda, sehingga Anda tidak terjebak
dalam “Lumpur” kemandekan karier.
Jadi , janganlah terlalu khawatir apalagi takut untuk
mengembangkan competency bawahan Anda karena itu berarti
Pertama, akan mempermudah pekerjaan Anda. Kedua, akan
meningkatkan kinerja tim Anda dan yang lebih penting lagi
adalah ketiga, Competency Anda sendiri akan berkembang
seiring dengan apa yang Anda berikan kepada bawahan Anda.
Sekian dan Selamat Mencoba !

Salam Kerja Keras..!!
Selalu Berfikir positif,
Sukses untuk anda.