Cari Blog Ini

Minggu, 06 September 2009

HIDUP ADALAH PANGGILAN MULIA

Para ulama dan spiritualis seringkali mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang paling sempurna diantara makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Hal ini bukan berarti bahwa kita adalah makhluk sempurna, bukan berarti manusia adalah sempurna, karena kesempurnaan sesungguhnya hanyalah milik Allah semata. Namun manusia memiliki bekal yang paling sempurna kalau dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya. Seperti misalnya, manusia memiliki bekal kesempurnaan dalam dimensi fisik, dimensi kecerdasan akal pikiran maupun dalam kecerdasan spiritual, yang tidak dimiliki oleh makhluk-makhluk lain.

Bahkan Tuhan telah memberikan karunia kepada manusia berupa lapisan otak neo-cortex yang memiliki kemampuan luar biasa untuk berpikir rasional dan logis. Dengan bekal kemampuan luar biasa ini manusia dapat menjelajahi antariksa, menggali kedalaman Samudra, hingga menghasilkan berbagai peralatan canggih yang memudahkan hidup manusia. Inilah yang disebut dengan kecerdasan intektual atau “IQ”. Selain itu manusia juga memiliki otak limbik yang memiliki fungsi dalam kecerdasan emosional atau “EQ” dan kecerdasan spiritual “SQ” yang memiliki peran besar dalam meningkatkan kebijaksanaan dalam hidup. Dengan kecerdasan inilah manusia dapat memberikan makna yang bernilai tinggi dalam setiap aktivitas kehidupannya.

Menyadari potensi ini, maka para ulama dan spiritualis percaya bahwa hidup kita adalah anugerah yang sangat amat luar biasa. Hidup kita adalah karunia yang tak ternilai. Kesadaran akan kesempurnaan ini, seharusnya menjadikan setiap manusia bangga dan kagum akan kehidupannya maupun kehidupan orang lain. Karenannya penting bagi kita untuk menyadari hal ini, kemudian menggunakan potensi anugerah yang kita miliki untuk hal-hal luar biasa dan mulia. Penting bagi kita untuk mengeksplorasi diri, menemukan berbagai potensi keunikan dan bakat luar biasa dalam diri dan menggunakan untuk tujuan sukses dan kemuliaan.

Berbekal kesempurnaan itu, setiap manusia sesungguhnya mengemban amanah yang sangat mulia dalam kehidupan ini. Kehadiran manusia di dunia ini sesungguhnya diharapkan memberikan peran berarti bagi kehidupan, sebagaimana yang sudah diamanahkan oleh Tuhan. Manusia selain sebagai “abdi” dari Allah adalah penguasa di bumi ini. Sebagai penguasa maka kehadiran kita tidak sekedar untuk kesejahteraan diri kita, tetapi juga untuk kesejahteraan orang lain. Kita berkewajiban memelihara kehidupan dan alam semesta dan menggunakan segenap potensinya untuk mensejahterakan banyak orang. Inilah peran utama manusia sebagai pembawa rahmat bagi sesama kehidupan.

Kalau demikian penting bagi kita untuk memastikan bahwa apa yang kita lakukan, bahwa pekerjaan kita saat ini, maupun aktivitas kehidupan yang kita kerjakan sekarang ini dapat memberikan makna bagi banyak orang. Bahwa pekerjaan, bisnis ataupun kehidupan yang kita lakukan saat ini adalah mulia dan bermakna. Dalam bekerja, berusaha dan berkarya tidak hanya untuk memikirkan dirinya sendiri, tetapi dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi sesama kehidupan. Intinya kehadiran kita di dunia ini dituntut untuk mampu mensejahterakan diri kita sendiri, mensejahterakan keluarga kita dan mensejahterakan orang lain serta alam lingkungan kita.

Dalam interaksi sosial di kehidupan, setiap pribadi tidak hanya dituntut untuk mampu mensejahterakan secara lahir, namun juga mampu menjadi cahaya bagi batin dan spiritual bagi orang lain yang membutuhkannya. Inilah insan sejati yang dapat mengeksploitir kemampuan dirinya, baik kemampuan secara fisik, kemampuan intelektual, kecerdasan emosi sampai pada kecerdasan spiritualnya, agar bisa memberikan makna bagi kehidupan. Memberikan arti perbedaan bagi orang lain dan memberikan hasil karya terbaik bagi kehidupan dan bagi dunia.

Para ulama dan spiritualis selalu mengatakan bahwa kesuksesan sejati adalah diukur dengan sejauh mana kita mampu mengembangkan kemampuan diri kita untuk memberikan banyak manfaat bagi sesama kehidupan. Sejauh mana kita dapat memberikan kontribusi kebaikan yang tulus dan ikhlas bagi sesama kehidupan. Sejauh mana kita telah menempatkan hati yang “taqarrub” menuju kepada sifat-sifat Allah dalam setiap gerak kehidupan di dunia.

Sahabat, hidup adalah panggilan mulia dan agung. Kehadiran kita di dunia memiliki peran yang sangat mulia. Kalau demikian, janganlah pernah berkeluh kesah dalam kehidupan, apalagi berputus asa ataupun membiarkan waktu kehidupan terbuang dengan sia-sia. Tetapkanlah visi yang agung yang dilandasi nilai-nilai kemuliaan dari dalam hati kita. Berikanlah arti dalam setiap aktivitas kehidupan Anda. Berikanlah perbedaan yang lebih bermakna, apakah itu ditempat kerja, dalam bisnis, maupun dalam aktivitas lainnya. Seimbangkanlah hidup Anda, agar menjadikan hidup kita lebih mulia dan bermakna.

Ingatlah, bahwa setiap diri kita adalah teladan bagi diri sendiri dan orang lain. Kalau prinsip ini sudah kita jadikan landasan hidup kita, maka setiap kehadiran kita, setiap hasil karya kita, seberapapun harta dan materi yang kita miliki, kekuasaan yang kita dapatkan, ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi yang kita kuasai adalah semata-mata ditujukan untuk kemaslahatan umat sebesar-besarnya. Inilah karakter pribadi manusia yang sudah memahami amanah tertinggi hidupnya. Karena hidup adalah panggilan mulia.

Salam Kerja Keras..!!
Selalu Berfikir positif
Sukses untuk anda